Thursday 22 October 2015

Berhentilah Sekolah

Ketika salah seorang anakku mengatakan dia sudah bosan untuk pergi ke sekolah dan berencana untuk berhenti sekolah, aku pun tersenyum bangga. Aku senang karena aku yakin, kelak,  ketika dia sudah dewasa dia tidak menjadi rakus dalam harta dan kekuasaan.  Karena sejarah mencatat bahwa para koruptor dan penguasa adalah orang berpendidikan dan memiliki banyak ilmu pengetahuan.

Thursday 9 October 2014

Rambut sambungan dan kutu, by Joris Lato
Ingin rambut panjang dengan menyambung? oh itu sah, silakan!  namun sebaiknya anda juga perlu memastikan bahwa rambut yang akan anda sambungkan adalah rambut yang bebas dari penyakit atau kutu!

Monday 6 October 2014

Senyum-ku adalah duka-ku 6 ( My Smile is my Sorrow) #true story



Seperti bermimpi engkau menemukan dirimu meringkuk di dalam kamar asing. Terhempas jauh dari harapan dan nilai yang pernah engkau miliki. Percuma kau bertanya kepada diri sendiri tentang mengapa engkau  harus berada di kamar ini!
“Tika, Tika, Tika,... hari sudah menjelang sore mengapa kamu tidak segera bersiap-siap? Apakah kamu sakit? Ayo?”
“Mbak Narti ya?”
“Iya, aku Narti, ada apa dengan kamu? Ayo bukalah pintu kamarmu dan keluarlah!”  
“Andaikan aku mengatakan bahwa saat ini aku sakit apakah Tuan mucikari akan memberi kesempatan kepadaku untuk istirahat? Mbak Narti, sejujurnya saat ini aku benar-benar  merasa sakit, namun  aku tidak yakin kalian percaya kalau aku sakit?”
“Kalau begitu bukalah pintu kamarmu, biarkan aku masuk agar aku bisa menilai keadaan fisikmu. Ketika aku tidak melihat wajahmu sudah tentu aku mengatakan bahwa kamu sehat, suaramu tidak menunjukan bahwa kamu sedang sakit?”  Tika berjalan ke arah pintu, melepaskan kaitan paku yang menghubungkan  pintu dengan papan kusen sehingga pintu pun terbuka.
“hmmm, dan sekarang aku sudah melihatmu, kamu memang tidak sakit. Sejak tadi teman-teman dan juga “mami,” istri mucikari mencarimu. Nah sekarang kamu harus segera keluar, mandi lalu  makan. Jangan sampai mami melihatmu seperti ini karena mami akan sangat marah!”
“Mami marah? Mengapa harus mami yang marah? Aku yang seharusnya marah! Pertama karena aku sakit di bagian bawah perut, aku mempunyai cairan  keputihan disertai bau yang sangat mengganggu! Kedua, aku, aku? Mengapa aku berada di tempat seperti ini? Mengapa aku menjadi seperti ini? Mbak sungguh aku tidak mengerti?”  Untuk beberapa saat Tika membungkam, lalu bibirnya bergetar namun tidak bersuara. Perlahan  air matanya mengalir membasahi pipinya. Di dalam pikirannya muncul jutaan  pertanyaan besar tentang alasan kehadirannya di rumah bordil. Ada luka di hatinya, ada kekecewaan dan ada juga ketakutan, semuanya telah menyatu bagaikan sepiring adonan roti sehingga tidak ada seorang pun yang mampu mengurai.
Sebagai seorang pekerja seks yang mempunyai kedekatan khusus dengan mucikari, Narti sangat paham tentang arti tangisan  Tika. Dia mengetahui secara pasti tentang rahasia mucikari dalam menjerat gadis lugu untuk dijadikan sebagai mesin pencari uang. Akan tetapi perlukah Narti  merasa iba terhadap Tika dan  menceritakan bahwa dia  yang mendampingi mucikari pada saat pergi ke dukun pada empat puluh hari yang lalu?
“Tika, kamu tidak perlu takut pada cairan keputihan  karena semua perempuan pasti mengalaminya. Aku dulu juga pernah mengalaminya namun setelah saya minum jamu, cairan keputihan dan bau pun akan menghilang. Lalu untuk sakit bagian bawah perut, itu juga biasa, saya bisa mengantarkan kamu ke tukang pijat.”